
Deddy Irianto
Oke, saya melihat karya Hahan.Sekarang kita lihat secara visual, disini ada sebuah kartu kredit yang mengingatkan kita pada American Express.Lalu kita juga melihat background-nya adalah drugs.Disini kita melihat juga sebuah pistol dimana kalau pistol itu ditembakkan yang keluar bukan bullet tapi tulisan Christie dan satu lagi di sebelah kanan tulisan Sotheby.Secara visual lukisan ini memiliki background hitam dan kecokelatan di atas. Center focus dari lukisan ini adalah kartu kredit, mungkin semacam plastic money dimana biasanya tertulis American Express tapi disini tertulis China Dream dan Baby Booming. Nah, itu yang pertama bisa kita lihat di karya Hahan. Secara visual dikerjakan dengan sangat menarik, cukup colorful dan dengan gaya pop culture. Jadi kita lihat karya Hahan agak sedikit figure-figur ada tangan yang memeluk kartu kredit itu dan memegang pistol. Dang tangannya seakan-akan seperti tangan Donal Bebek dengan sarung tangan berwarna putih dan merah, mungkin ini symbol dari Indonesia.
Saya pikir karya ini merupakan sebuah representasi dari apa yang kita alami. Seperti apa yang dikerjakan Hahan adalah sesuatu yang pop tapi di dalamnya kemungkinan tidak sekedar pop. Mungkin fenomena yang dilukis Hahan disini akan mempunyai impact jangka panjang karena ini selain semacam kritik sosial mungkin juga representasi dari apa yang terjadi di dunia saat ini.
Karya-karya Hahan saat ini juga masih berkaitan dengan pasar.Jadi kritik terhadap dunia seni rupa itu yang sebetulnya dikuasai oleh Sotheby dan Christie.
Impian impian seniman bahwa kaya-karya itu berkaitan dengan market dan hubungannya dengan penggorengan, secondary market dimana Chrisutie dan Sotheby itu semacam hakim atau judges yang dengan pistolnya dia bisa menghancurkan atau mengorbitkan artist. Sekarang banyak artis yang membranding karya lewat balai lelang, Hahan menampilkan itu
Bisa membunuh dan juga mengangkat seorang artis.
Okay, Iam looking at Hahan's work. Now let's look at it visually, here's a credit card that remind us of American Express. And then we see the drugs in the background. We see a gun and it shoots the word Christie's instead of a bullet and a "Sotheby" on the right. Visually, this painting has a black and brownish background on top. The center focus of this painting is the credit card, a form of plastic money. And where it normally says "American Express", here it says "China Dream" and "Baby Booming". Those are what we can see first in Hahan's work. Visually, it is done entertainingly, colorful, in pop culture style. In Hahan's work we can see somewhat a figure of a hand hoarding the credit card whil flaunting a gun. The hands remind of Donald Duck with a glove-y texture of red and white, which probably symbolizes Indonesia.
I think this work is a representation of what we've experienced. Like, what Hahan did was maybe look pop, but there also may not just pop in it. Maybe, this phenomenon such as painted by Hahan will have a long-term impact as it may well be a social critic but also a representation of what happens currently.
Hahan's work lately also connect to market. As if the global critic of the fine art belongs exclusively to Sotheby and Christie.
The dreams of artist of the works and it's market and the connection to a wok, a secondary market where Christie dan Sotheby reign as judges through their guns that may kill, or launch an artist to fame. There are many artists nowadays brand themselves through auction halls. Hahan describes as it may kill or promote an artist to fame.